Umroh Backpacker dan Innalillahi

Makk Dhieeg.., kaget dan doa istirja’ segera saya ucapkan. Innalillahi Wainnaillaihi rajiiuun .

Di akhir 2017, awal saya mencoba umroh mandiri dengan temen temen. Umroh backpacker kita namakan saat itu. Berbekal pengetahuan dari teman teman alumni kampus kami yang telah mencoba dan berhasil nyampek dan pulang dengan selamat, kami ada 18 orang berangkat dari bandara Sukarno Hatta. 18 orang yang tak saling kenal sebelumnya, tiba tiba berkumpul dan punya azzam bareng untuk menuju baitullah dengan metode backpacker.

Berbagai macam latar belakang, ada yang dokter, mahasiswa, pegawai pajak dan juga buruh kulit dari magetan.
Pengalaman backpacker 2017 kami ulang kembali di akhir 2018. Kalau 2017 kami berdua suami istri, tahun 2018 kami tetep berdua, tapi saat itu seat istri diganti oleh bapak saya yang usianya 63 tahun. Di usia yang senja tapi masih sanggup menggarap sawah tiap hari di desanya.

Layaknya perjalanan jauh, kami mengangkat amir rombongan. Saat itu amir nya seorang teman yang belakangan kami ketahui, rumahnya jogja, tapi bekerja di bekasi. Dia yang kami jadikan amir umroh saat itu, walau sama sama belum pernah pergi ke jazirah arab. Pak Sumar kami, menyebutnya.

Nah cerita panjang tentang keseruan umroh kami, mungkin nanti akan kami teruskan disini lain waktu, Karena, pemimpin rombongan kami, ternyata telah berpulang 2 tahun lalu.

Lama kami tak bersapa di medsos karena kesibukan masing masing. Terakhir, bertemu di jogja, saat kami mengantar anak balik pondok. Pertemuan terakhir yang ditutup dengan rencana beliau yang ingin mengulang perjalanan backpacker kami. Keseruan yang tak akan bisa diulangi lagi, krn ternyata beliau sudah kembali keharibaan Ilahi.

Tak sengaja, pagi tadi, diingatkan google tentang linimasa 2018 dan terlihat foto rombongan kami. Karena pingin melepas kangen, saya berinisiatif mengirim pesan wossap ke nomor pak Sumar, dan lama tak ada reply, centang satu. Padahal tak biasanya seperti itu. Akhirnya baru ketemu, setelah stalking akun facebooknya.

Akun nya sudah tak ada aktivitas, terakhir di medio Juli 2021, puluhan ucapan dukacita menghiasa berandanya.Banyak yang menuliskan kebaikan kebaikan dan cerita masa hidupnya. Oh ternyata, amir kami sudah mendahului kami. Rencana umroh backpacker part. 3 yang kami rencanakan tak mungkin terjadi lagi.

Tak seorangpun tahu kapan jatah hidupnya di dunia berakhir, tapi semua orang punya kesempatan untuk berakhir dengan kebaikan dan diingat dengan kebaikan yang mereka buat.

Hari ini hari Ahad kisanak, semoga sehat selalu.
*Pondok Pesantren baitul Quran Sragen, menunggu waktu Dhuha. @dhenkmas

Leave a Reply

Your email address will not be published.