Aku Dapat Apa? Kami Dapat Apa?

Dunia makin kesini makin berhitung. Berbuat baik pun juga berhitung. Tak ada yang salah dengan menghitung. Bahkan jargon matematika adalah ilmu yang menyenangkan juga mulai digemakan. Tak ada yang salah memang.

Bahkan, saat ini , organisasi massa Islam juga berhitung. Tak pede dengan kemampuan jamaah , dan harus perlahan melepaskan baju kebesaran ideologi dan ide dasar pembentukan persyarikatan. Perjuangan Memerangi TBC yang bukan hanya penyakit di Rumah sakit, saat ini makin redup dengan gempuran hitung menghitung.

Silau dengan penilaian orang luar bahwa jumlah yang sedikit dan berkualitas lebih jelek daripada banyak tetapi bagai buih di lautan.

Merepet ke kanan dan kekiri , dengan menggunakan baju organisasi, agar tetap makan nasi. Sungguh ironi sebenarnya.

Saringan saringan yang telah dibuat oleh founding father sebagai pembeda dengan yang lain, sebagai al furqon, perlahan mencoba untuk dilonggarkan agar juga dapat kue dan ujung ujungnya hitung menghitung. Agar lebih banyak, lebih akeh dan nantinya jadi buih?

Dengan alasan agar dapet banyak, mulai lupa, bahwa tak semua harus di matematika kan.
KH. Ahmad Dahlan, dulu jg hidup berdampingan dengan kekuasaan, dengan gemerlap fasilitas dan kemewahan yang siap di gelontorkan bila beliau mau ke kiri atau ke kanan, mau mendekat yang punya uang. Tapi ternyata tidak. Beliau bahkan memilih menjual perabotan nya ,hartanya agar tetep bisa mendakwahkan ide pembeda diantara gelap gulita masa itu. Tanpa menyalahkan yang lain dan melonggarkan aturan, tetap berbagi.

Semoga Muhammadiyah dan warganya tak terjangkiti penyakit wahn.

Ini hari sabtu kisanak, semoga sehat selalu!
#Magetan, pagi hari 30 sept, saat Dhuha di jl. Kemasan Magetan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.